MENUJU FESTIVAL PLASTIK 2020 "KALIAN WAJIB TAU"
Sampah plastik merupakan permasalahan lingkungan hidup yang dihadapi oleh
masyarakat Indonesia dan dunia.
Sampah plastik selalu menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan baik
pencemaran tanah maupun laut. Sifat sampah plastik tidak mudah terurai, proses
pengolahannya menimbulkan toksik dan bersifat karsinogenik, butuh waktu sampai
ratusan tahun bila terurai secara alami.
Dikutip dari indonesialbaik.id, untuk pencemaran di laut, Indonesia merupakan
penghasil sampah plastik laut terbesar kedua di dunia. Penelitian dari UC Davis dan
Universitas Hasanuddin yang dilakukan di pasar Paotere Makassar menunjukkan 23%
sampel ikan yang diambil memiliki kandungan plastik di perutnya.
Pemerintah pusat maupun daerah melakukan berbagai upaya untuk dapat mengurangi
dampak negatif sampah plastik ini.
Alhamdulillah, pemerintah kota Balikpapan sangat konsen dengan masalah ini. Dengan
program "Balikpapan Bebas Sampah Kantong Plastik".
Sumber infografis: DLH Balikpapan
Mengapa Plastik?
Bagi sebagian orang akan bertanya. Mengapa plastik dilarang? Bukankah sampah itu
bukan hanya plastik?
Iya, pertanyaan di atas benar. Karena sampah bukan hanya plastik.
Jika kita mau lebih jeli melihat dan mengubah mindset kita, maka akan terlihat. Bahwa
plastik tidak salah. Yang menyebabkan plastik menjadi berbahaya adalah kita manusia
sebagai penggunanya.
Jawabannya adalah seperti ini. Tujuan awal diciptakannya plastik memang untuk hal
bermanfaat. Namun sejalan waktu, manusia terlena dengan kemudahan dan biaya
yang lebih murah dari bahan plastik ini. Manfaat plastik berbanding lurus dengan
dampak negatif yang ditimbulkannya.
Manusia secara tidak bijak memproduksi plastik dalam jumlah besar,
digunakan dalam hampir semua produk, dan juga lebih banyak
digunakan sekali pakai. Yang artinya, plastik paling banyak berakhir
menjadi sampah dalam waktu singkat, dibandingkan sampah dari
jenis lain. Seperti sampah organik, kaca, besi, kain dan lainnya.
Plastik bukan hanya sebagai pembungkus makanan, kemasan, produk-produk rumah
tangga. Bahkan saat ini plastik sudah dikombinasikan menjadi banyak produk lainnya.
Seperti campuran tekstil, kosmetik, kontainer, pembungkus alat-alat elektronik dan
jutaan produk lainnya.
Sampah Tekstil juga sama berbahayanya. Karena saat ini bahan tekstil yag organik
seperti 100% katun, sutera sudah sangat langka. Produk tekstil saat ini sudah
didominasi dengan campuran bahan plastik. Mengapa demikian, karena memang harga
yang jauh lebih murah.
Harga murah, daya beli masyarakat meningkat, dan peluang menjadikannya sampah
sangat besar. Tidak dipungkiri, sampah tekstil juga besar saat ini. Dan sulit terurai
karena campuran plastik di dalamnya.
Saat ini upaya pemerintah adalah dengan pelarangan penggunaan kantong plastik.
Karena kantong plastik yang paling banyak digunakan. Serta nyata bahwa itu plastik. Ini
mungkin akan sedikit mengurangi. Namun sepertinya sampah plastik berkurangnya
tidak signifikan.
Kami, para relawan kreatif dan penggiat lingkungan ingin membantu upaya pemerintah.
Namun dengan cara yang berbeda.
Kami merasa bahwa yang perlu dibenahi adalah tentang kesadaran masyarakat
untuk menjalani pola hidup yang baik. Yaitu belajar hidup MINIM SAMPAH.
Jangan mudah nyampah. Dan menerapkan prinsip "Sampahmu, adalah Tanggung
Jawabmu".
Sehingga setiap individu punya tanggung jawab, terhadap apa yang mereka
konsumsi. Berpikir tentang bagaimana cara bijak mengelola sampah yang
dihasilkan.
Mengelola Sampah Dari Sumbernya
Masyarakat pada umumnya belum peduli bahwa sebenarnya membuang sampah pada
tempatnya tidak lagi cukup saat ini. Meskipun dibuang pada tempatnya, tujuannya
masih untuk disalurkan ke TPA. Intinya, itu hanya memindahkan sampah dari rumah ke
TPA. Apakah pernah terpikir akan menjadi apa sampah mereka?
Jika berpikir bahwa sampah yang masuk ke TPA akan didaur ulang semua, itu SALAH.
Kenyataan ta di TPA sampah hanya akan bertumpuk. Bagaimana bisa akan terdaur
ulang semua, jika yang masuk adalah semua jenis sampah yang bercampur jadi satu.
Basah, bau, berminyak, dan jika di pilah oleh petugas sampah/pemulung membutuhkan
waktu, tenaga dan biaya lebih. Akhirnya akan tetap lebih banyak menggunung di TPA.
memanfaatkan gas metan menjadi bahan bakar, namun ini ada jangka waktunya. Butuh
biaya yang tidak sedikit, miliaran rupiah. Dan berton-ton sampah akan terus masuk ke
TPA setiap harinya.
Lalu bagaimana di TPA lainnya? Sampah yang bercampur, tetap akan membawa
pengaruh buruk bagi lingkungan sekitar dan bumi ini. Gas metan pemicu pemanasan
global, pencemaran udara, sumber penyakit (kuman, bakteri, virus) dan lainnya.
TUJUAN
Tujuan diadakannya Festival Plastik adalah sebagai media untuk mengedukasi
dan sosialisasi kepada masyarakat tentang plastik, sampah plastik, sampah jenis
lainnya dan pengurangan dampak negatif yang ditimbulkan.
Belum terlambat, jika kita semua mau bergerak dan segera sadar tentang hal ini.
CEGAH - PILAH - OLAH
Hal pertama yang perlu di edukasi dan sosialisasikan adalah, aksi Cegah, Olah dan Pilah.
Bahwa sampah bukan hanya plastik saja.
CEGAH
Aksi cegah produksi sampah, untuk mengurangi jumlah sampah. Antara lain dengan:
● Menolak atau mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Ini bukan hanya
kantong plastik dan botol plastik. Namun gelas plastik, sendok plastik sedotan
plastik, cup minuman plastik, kemasan dan lainnya.
● Menggunakan produk ulang pakai/reusable.
Membawa kantong belanja sendiri, botol minum sendiri, bawa wadah makan
sendiri jika membeli makan di luar, dll.
● Membeli produk yang ramah lingkungan, jangan tergiur harga murah dan diskon.
Contoh produk fashion seperti baju, kosmetik, pembalut, diapers, dll.
PILAH
Pentingnya memilah sampah dari rumah. Karena sumber terbesar dihasilkannya
sampah adalah rumah-rumah. Ini menjadi gerakan nasional yang harus didukung
penuh.
Mengapa penting memilah sampah?
Karena sampah yang sudah dipilah akan mudah diolah.
Cara sederhana agar terbiasa memilah sampah adalah:
● Siapkan lebih dari satu tempat sampah di rumah.
● Pisahkan sampah organik dan anorganik.
● Sampah anorganik juga dipisahkan, mana kertas dan mana yang plastik.
● Pastikan sampah yang terpilah dalam keadaan bersih. Misalnya, sampah plastik
jangan bau dan basah, bersihkan dan keringkan dahulu.
OLAH
Sampah yang sudah dipilah, bisa diolah. Jika tidak bisa mengolah, salurkan ke tempat
yang bisa mengolahnya. Apakah bank sampah, dan tempat lainnya. Jika harus dibuang
ke TPA pun, kita yakin bahwa sampah yang kita buang bisa diambil petugas sampah
untuk digabungkan dengan sampah sejenis. Dengan demikian bisa terolah.
Sampah Organik
Bisa dibuat KOMPOS dan ECO ENZIM
Sampah organik yang dikenal dengan sampah basah, juga dihasilkan oleh semua
rumah. Terutama yang berasal dari dapur. Berupa sisa sisa pengolahan masakan,
seperti potongan sayuran, lauk-lauk, buah dan lainnya.
Masyarakat banyak yang belum tahu, bahwa sampah ini sebenarnya bisa diolah
dirumah masing-masing. Dan manfaatnya tentu bisa menjadi kompos untuk
menyuburkan tanaman di rumah mereka.
Membuat kompos pun, bisa dengan cara sederhana. Salah satu contohnya dengan
wadah pot seperti di bawah ini:
Caralsin mengolah sampah organik adalah dengan eco enzim.
Sampah kulit buah, bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Selain composting membuat eco enzyme adalah salah satu cara mengolah limbah
sampah organik. Terutama kulit buah-buahan dan sisa potongan sayuran. Juga
memanfaatkan botol dan diregen bekas.
Cara membuatnya mudah:
Siapkan botol bekas, lalu air, gula merah dan kulit buah/potongan sayur.
Perbandingannya --> 10 : 3 : 1
Contoh:
1 lt air : 300gr kulit buah : 100 gr gula merah
Tuang semua ke dalam botol, lalu tutup rapat. Biarkan selama 3 bulan. Buka tutup 2
atau 3 hr sekali di minggu2 awal.
Residu bisa dikeringkan lalu dihaluskan dan dikubur dalam tanah sebagai pupuk.
Pembersih enzim ini 100% natural dan bebas dari bahan kimia, mudah terurai dan
lembut di tangan dan lingkungan. Cairan ini juga penolak serangga alami yang
membuat semut, serangga dll menjauh. Saking alaminya, setelah digunakan untuk pel,
cairan ini juga bisa dipakai untuk menyiram tanaman. Eco Enzim juga dapat digunakan
untuk merangsang hormon tanaman untuk meningkatkan kualitas buah dan sayuran
dan untuk meningkatkan hasil panen.
Sampah plastik
Bisa dibuat menjadi ECOBRICK
Eco" dan "brick" artinya bata ramah lingkungan. Disebut “bata” karena ia dapat
menjadi alternatif bagi bata konvensional dalam mendirikan bangunan. Namun bisa
juga dimanfaatkan utk produk lain. Seperti tempat duduk dll.
Disebut bata, karena padat dan keras. Berisi sampah plastik yang dipadatkan. Satu
botol ini muat banyak. Tujuannya, sampah plastik yang tidak bisa di reduse, reuse dan
recycle tidak berserakan di lingkungan.
Dengan ecobrick, sampah-sampah plastik ini akan tersimpan terjaga di dalam botol
sehingga tidak perlu dibakar, menggunung, tertimbun dan lain-lain.
Membuat ecobrick cukup mudah namun harus benar. Cara memadatkan dan tingkat
kepadatan harus diperhatikan. Saya sertakan gambar dari bbrp sumber ya, agar punya
gambaran tentang ecobrick dan cara membuatnya.
Ini cocok dibuat bareng di komunitas atau yang lainnya. Karena bisa jadi ecobrick,
yang jumlahnya banyak dan dipilah dengan ukuran yang sama.
Cara membuatnya pun sangat sederhana. Hanya menyiapkan botol plastik bekas.
Contohnya seperti di bawah ini.
Dari uraian di atas, bisa disimpulkan bahwa permasalahan tentang sampah sebenarnya
bisa diatasi dari ranah linkup keluarga atau rumah-rumah.
Nah, dengan adanya event FESTIVAL PLASTIK, semoga bisa menarik minat
masyarakat untuk hadir ke acara ini. Di acara ini masyarakat akan mendapatkan
informasi lebih mengenai sampah dan upaya mengurangi minim sampah. Juga banyak
karya produk-produk daur ulang yang bisa menjadi inspirasi mereka.
Ada juga pagelaran seni dan fashion show karya designer Balikpapan. Bertema
Sustainable Fashion.
Masyarakat harus tahu bagaimana fashion juga bisa menyumbang sampah cukup
besar jika kita tidak bijak dalam memanfaatkan produk ini. Harga murah bukan alasan
untuk membeli pakaian. Namun pengetahuan dan kesadaran tentang produk yang
berkelanjutan dan ramah lingkungan jauh lebih penting dibanding style.
Demikian hal yang menjadi dasar dan tujuan diadakannya FESTIVAL PLASTIK
BALIKPAPAN.
Jika 50% saja masyarakat Balikpapan sadar dan melakukan aksi CEGAH, PILAH dan
OLAH sampah dari rumah, Insyaa Allah masalah dampak negatif plastik di Balikpapan
akan jauh berkurang.
MARI KITA MENJADI BAGIAN DARI SOLUSI, BUKAN
BAGIAN DARI POLUSI/MASALAH.
#FokusBalikpapan
#JanganKapokBergerak
#FestivalPlastik2020
Comments
Post a Comment