SERUTU VOL 01 - SENI SERU TIAP SABTU DI LEMARI SENI BALIKPAPAN
Satu lagi program baru
lahir di Lemari Seni Balikpapan, yakni SERUTU, kepanjangan dari SEni seRU tiap
sabTU. Serutu volume 1 ini, dihelat Sabtu 17 November 2018. Pepatah mengatakan, Tak kenal maka tak
sayang, maka, kita sejenak kenalan dulu sama Serutu.
#jangankapokbergerak
BACA ARTIKEL LAINNYA :
SERUTU VOL 03 - MENGGAMBAR SKETSA, DONGENG, DAN SEKOLAH YANG MEMERDEKAKAN ANAK
SERUTU VOLUME 02 - MELUKIS DENGAN AMPAS KOPI
LEMARI SENI BALIKPAPAN, GALERI SENI SKALA MINI DI KOTA INDUSTRI
KELAS MENJAHIT SAMANTHA PROJECT-BARAKATI DI LEMARI SENI BALIKPAPAN
DARI BALIKPAPAN, ART DAY 1 AWALI LANGKAH WUJUDKAN HARI SENI
SEJENAK MENGOBROL TENTANG GERAKAN SENI FOKUS KOTA BALIKPAPAN
DARI CREATIVE ART SPACE, FOKUS MENUJU LEMARI SENI BALIKPAPAN
SEMANGART 45, PAMERAN KELIMA FOKUS BALIKPAPAN
Sesuai namanya,
kegiatan dalam Serutu adalah tentang seni yang bernuansa seru. Beberapa pelaku
seni dan industri kreatif yang tergabung dalam Forum Kreatif Usaha Sama-sama
(Fokus) Balikpapan, Kaltim, yang mengelat ini.
Abi Ramadan Noor, yang juga Ketua Fokus Balikpapan berharap Serutu membuat Balikpapan semakin berwarna dalam seni. Banyak cara sudah dilakukan untuk menumbuhkan apresiasi seni di kota ini, tapi tetap harus ada agenda ataui program baru yang fresh. Satu agenda seni yang non-profit, melibatkan banyak pelaku seni kreatif, dan rutin digelar di tempat yang sama,
Abi Ramadan Noor, yang juga Ketua Fokus Balikpapan berharap Serutu membuat Balikpapan semakin berwarna dalam seni. Banyak cara sudah dilakukan untuk menumbuhkan apresiasi seni di kota ini, tapi tetap harus ada agenda ataui program baru yang fresh. Satu agenda seni yang non-profit, melibatkan banyak pelaku seni kreatif, dan rutin digelar di tempat yang sama,
“Akhirnya muncul ide Serutu. Nama
yang pendek, mudah dihapal, dan terkesan unik. Dalam Serutu, pelaku seni kreatif bisa menunjukkan apa aktivitasnya, ke publik. Sesama pelaku seni kreatif akan saling bertemu, saling interaksi.
Demikian juga masyarakat, bisa ketemu, ngobrol bareng mereka,” ucap Abi.
Program Serutu,
menurut Abi, ingin dijadikan sebuah tren baru aktivitas seni budaya di
Balikpapan, yang diadakan secara rutin. Multi aspek, karena agenda-agendanya akan terdokumentasi dalam media sosial, juga dalam blog. Abi kembali mengingatkan, Balikpapan bukan kota seni, sehingga
harus ada strategi lebih keras untuk mengenalkan seni. Sebagian masyarakat pun mestinya lebih kenal siapa saja pelaku seni kreatif di sini.
Serutu volume 01 atau
edisi perdana ini, berlokasi di Lemari Seni Balikpapan, di Jalan Markoni Atas 47, Balikpapan (Mebel Jawa). Lemari Seni yang dibuka
sejak pertengahan Oktober 2018 lalu ini, adalah galeri seni skala
kecil.
Serutu pertama diisi sejumlah kegiatan.
Abi yang adalah pelukis ini, membawa peralatannya. Arik Yustitia, Ketua Borneo
Boomerang Club (BBC), komunitas boomerang, juga membawa bumerang-bumerangnya. Seru, itu pasti.
Pengunjung, tua-muda, juga anak-anak, bisa belajar melempar bumerang, yang ternyata sulit.
Dua penjahit muda, Ariyanti
dan Atha Nalurita membuka klinik jahit. Mereka yang datang bisa ngobrol, tukar ide, konsultasi seputar fashion dan urusan jahit-menjahit. Mesin jahit tak
ketinggalan diangkut. Ariyanti ini pemilik brand Barakati, sedangkan Atha owner
Samantha Project.
Dari lini seni pertunjukan, Sanggar Atap
Jerami juga membaw beberapa anggotanya untuk santai bermain sape, alat musik
tradisional Dayak. Tidak hanya itu, karena malamnya, dihelat diskusi menarik, yang "ditemani" bercangkir-cangkir kopi.
Diskusi soal budaya, juga tentang sapem, menghadirkan Angkasa Irwansyah, musisi yang juga
pemain sape, untuk menularkan ilmunya.
Diskusi seru yang
berlangsung hingga larut malam itu, memungkasi keseluruhan Serutu edisi awal. Dalam
diskusi, Angkasa menyampaikan tentang pentingnya pelaku seni budaya di Balikpapan, juga Kaltim, agar jangan
melanggar pakem-pakem tradisional.
Lebih jauh diutarakan
Angkasa, pelaku seni yang sudah kuat di pijakan tradisi, akan punya pondasi
menuju ke ranah kontemporer, dan ini tidak bisa dibalik. Bagaimana dengan pasar? Angkasa memastikan, pasar akan terbentuk, jika seniman konsisten dan
benar-benar memiliki karya berkualitas.
Novan, pendiri Sanggar
Atap Jerami mengutarakan apresiasinya atas Serutu perdana ini. Serutu dianggap
sebagai program yang menarik, dan baru di Balikpapan. Namun perlu kerja keras agar Serutu rutin diadakan. Menurut Novan, sangat
penting seniman sering berkumpul, membagi ilmu, informasi, dan pada
akhirnya maju bersama.
Abi mengutarakan
harapannya agar Serutu volume kedua bisa dihelat, dan demikian seterusnya. Merangkul semakin banyak pelaku seni kreatif, dan memberi warna seni untuk kota ini. Semakin banyak yang mengisi acara, semakin bagus.
“Kami terus mencari format terbaik untuk Serutu. Menggali informasi dari banyak kawan, dan terus menguatkan literasi. Kami mesti mencoba dan terus mencoba hal-hal baru, dan mengevaluasi, karena begitulah proses alamiah menuju terciptanya atmosfer seni yang baik,” kata Abi.
“Kami terus mencari format terbaik untuk Serutu. Menggali informasi dari banyak kawan, dan terus menguatkan literasi. Kami mesti mencoba dan terus mencoba hal-hal baru, dan mengevaluasi, karena begitulah proses alamiah menuju terciptanya atmosfer seni yang baik,” kata Abi.
Memasukan seni dari
lintas genre, menurut Abi, justru menjadi satu kekuatan yang unik, dalam Serutu. Tidak banyak yang
berpikiran itu, apalagi kemudian mewujudkannya. Namun seni, layaknya air, adalah bersifat
fleksibel. “Jadi, nantikan Serutu-Serutu edisi selanjutnya,” ucap dia.
#jangankapokbergerak
SERUTU VOL 03 - MENGGAMBAR SKETSA, DONGENG, DAN SEKOLAH YANG MEMERDEKAKAN ANAK
SERUTU VOLUME 02 - MELUKIS DENGAN AMPAS KOPI
LEMARI SENI BALIKPAPAN, GALERI SENI SKALA MINI DI KOTA INDUSTRI
KELAS MENJAHIT SAMANTHA PROJECT-BARAKATI DI LEMARI SENI BALIKPAPAN
DARI BALIKPAPAN, ART DAY 1 AWALI LANGKAH WUJUDKAN HARI SENI
SEJENAK MENGOBROL TENTANG GERAKAN SENI FOKUS KOTA BALIKPAPAN
DARI CREATIVE ART SPACE, FOKUS MENUJU LEMARI SENI BALIKPAPAN
SEMANGART 45, PAMERAN KELIMA FOKUS BALIKPAPAN
Comments
Post a Comment