KELAS MENJAHIT SAMANTHA PROJECT - BARAKATI DI LEMARI SENI BALIKPAPAN

Agenda workshop segera digelar di Lemari Seni Balikpapan, dua minggu setelah grand opening tempat tersebut. Workshop Menjahit Rok, begitu judul aktivitas pada Sabtu (3/11/2018) lalu itu. Workshop diampu oleh Atha Nalurita dan Ariyanti, dua penjahit muda di Balikpapan.

Atha adalah owner “Samantha Project”, label usaha bidang fashion, di mana salah satu lininya adalah Modiste Samantha. Sedangkan Ariyanti atau yang akrab disapa Yuli ini, adalah owner “Barakati”. Duo penjahit ini sering berkolaborasi sejak awal tahun 2016.

Sudah diduga, jalannya workshop selama 5 jam ini berlangsung seru dan penuh canda. Ada tiga peserta, yakni Mbak Putu, Mbak Tyas, dan Mbak Rita. Ini memang workshop yang privat sehingga memang lebih efektif jika pesertanya tidak banyak. Agar mereka juga bisa leluasa menyerap semua teori yang diajarkan, dan cukup waktu ketika langsung praktik.

Bertempat di Lemari Seni Balikpapan, yang berlokasi di lantai 2 Mebel Jawa, workshop jadi terasa lebih santai, tenang, dan spesial. Lantai kayu memberi kesan adem, teduh. Mata pun dimanjakan dengan pemandangan hasil karya seniman lokal Balikpapan, dan perabot mebel yang estetis.

Workshop diawali dengan cara mengukur badan, lalu membuat polanya di atas kertas koran. Kemudian menempatkan kain katun agar sesuai pola itu, dan mengguntingnya.. Setelah itu menjahit. Bagian terlama yang mana, ternyata semua. Karena mereka rata-rata belum mahir menjahit, bahkan baru pertama bikin pola.

“Mengapa bukan baju, tapi rok yang dipilih, karena rok paling mudah dibikin. Baik polanya, maupun menjahitnya. Bagi yang baru mengawali menjahit, maka membuat rok adalah hal yang paling mudah. Menjahit rok, simpel dan cepat,” kata Atha, yang juga Koordinator Tim Kurasi di Lemari Seni Balikpapan ini.

Ketiga peserta diajari mengenal mesin jahit portable, bagian-bagiannya, cara mengoperasikan, dan lain-lain. Satu peserta, satu mesin jahit. Hasil akhirnya, mereka bisa bikin rok sendiri. Antusias dan penuh semangat, itu ekspresi yang terlihat dari mereka. “Ini sangat menyenangkan. Bisa menambah ilmu,” kata Mbak Tyas.

Ketua Forum Kreatif Usaha Sama-sama (Fokus) Kota Balikpapan, Abi Ramadan Noor mengatakan, pengkarya memang semestinya membagi ilmu dan wawasan. “Ketika topik menjahit, bisa dikonversi menjadi worksop yang menarik dan atraktif, itu memberi nuansa baru. Juga tren baru di Balikpapan. Inilah era penjahit kekinian berekspresi,” katanya.

Mari sejenak berkenalan dengan Atha dan Ariyanti. Atha mendirikan Samantha Project, di Balikpapan, sejak akhir 2014 lalu. Mengawali dari lini modiste (Modiste Samantha), Atha kemudian merambah ke pembuatan bantal home made berlabel “KITA”, berkolaborasi dengan Barakati. Lalu di awal tahun 2018, Atha meluaskan Samantha Project-nya ke lini pembuatan kain shibori, yang diberi nama “Bleu”.

Atha tumbuh dalam keluarga besar penjahit. Belajar menjahit secara otodidak, Atha sudah bisa menjahit sejak kelas 6 SD. “Ibu saya mengawali usaha jahit sejak tahun 1968 di Yogyakarta. Dua kakak saya, semuanya tinggal di Yogyakarta, juga buka usaha jahit baju," kata Atha.

Dengan kata lain, Atha yang terakhir terjun menjahit. Sering membantu ibunya, dan suka menjahit, namun Atha belum tertarik menekuni pekerjaan sebagai penjahit. Dia malah hampir enam tahun jadi jurnalis salah satu surat kabar di Yogyakarta, dan sebuah media online. Juga sekitar dua tahun menjadi penulis lepas dan membuat pernak-pernik.

Sedangkan Ariyanti mengawali dunia jahit-menjahit dari hobi, yang lalu dirintis melalui jurusan tata busana di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Balikpapan. Dia lalu memperdalam ilmu jahit-menjahit dan ilmu desain ke sekolah mode di Surabaya. Ariyanti dan Atha beberapa kali menggelar pameran bersama, dan berkolaborasi.

#jangankapokbergerak  #tanpajaraktanpasekat
@lemarisenibalikpapan  @samanthaproject  @barakatiofficial  @mebel_jawa_balikpapan  @kopsah1.0
www.modistesamantha.com

Comments