SERUTU VOL 03 - MENGGAMBAR SKETSA, DONGENG, DAN SEKOLAH YANG MEMERDEKAKAN ANAK
Seni Rupa
Tiap Sabtu atau SERUTU, program baru di Lemari Seni Balikpapan, terus bergulir.
SERUTU Volume 03 digelar, Sabtu 8 Desember 2018 lalu. Diisi aktivitas menggambar sketsa,
mendongeng, dan diskusi santai tentang sekolah yang memerdekakan anak. Seru,
pastinya.
BACA JUGA ARTIKEL LAINNYA :
SERUTU VOL 02 - MELUKIS DENGAN AMPAS KOPI DAN DISKUSI
SERUTU VOL 01 - SENI SERU TIAP SABTU DI LEMARI SENI BALIKPAPAN
KELAS MENJAHIT SAMANTHA PROJECT-BARAKATI DI LEMARI SENI BALIKPAPAN
LEMARI SENI BALIKPAPAN, GALERI SENI SKALA MINI DI KOTA INDUSTRI
DARI BALIKPAPAN, ART DAY 1 AWALI LANGKAH WUJUDKAN HARI SENI
AKTIVITAS PERTAMA LEMARI SENI BALIKPAPAN, DISKUSI SOAL NGEBLOG
DARI CREATIVE ART SPACE, FOKUS MENUJU LEMARI SENI BALIKPAPAN
SEMANGART 45 - PAMERAN KELIMA FOKUS BALIKPAPAN
PAMERAN PENJAKES DIAPRESIASI GOL A GONG
SANGGAR ATAP JERAMI KENALKAN PERGERAKAN FOKUS BALIKPAPAN KE KALBAR
SEJENAK MENGOBROL TENTANG GERAKAN SENI FOKUS KOTA BALIKPAPAN
TENTANG FOKUS KOTA BALIKPAPAN
"PSK NYABU" KETIKA SENIMAN BALIKPAPAN MERIAHKAN RAMADHAN
catatan: semua foto dokumentasi Fokus Kota Balikpapan
Sepekan
setelah Serutu Volume 02 dituntaskan, edisi ketiga Serutu segera dibuka. Mas Jully Purnama, pelukis, mengawali rangkaian Serutu Vol 03 di siang hari. Ia membagikan ilmunya, cara menggambar sketsa wajah orang, menggunakan pensil. Ia memakai beberapa pensil yang berbeda tebal-tipisnya.
“Sebagian pelukis
memakai garis panduan untuk menggambar wajah, baik dari depan maupun samping.
Tetapi sebagian pelukis memilih langsung menggambar sket di atas kertas. Tergantung si pelukis, tergantung kebiasaannya,” ujar Jully, Ketua Komunitas Sketcher Balikpapan ini.
Jully
menggambar wajah laki-laki dan perempuan, yang diawali dari pola yang sama. Sebab
pada dasarnya, memang sama mengambarnya. Baru kemudian di “tengah jalan”,
digoreskan penanda bahwa gambar sket itu nanti adalah wajah perempuan atau laki-laki.
Sabtu sore,
giliran Mbak Nina Tunjung yang membawakan dongeng. Nina membawakan cerita Kisah
Dari Sumba, yang berpijak dari cerita karangan Maria Monica Wihardja. Cerita
pertama, Kado Kejutan Untuk Ina Andu, dan cerita kedua berjudul Persahabatan
Dalam Pertarungan Pasola.
Usai
mendongeng, Nina menjawab beberapa pertanyaan dari mereka yang datang. Nina
mengutarakan, sekarang, tidak semua anak sempat mendapat banyak cerita yang didongengkan
para orangtua. Setumpuk kesibukan orangtua, menjadi salah satu penyebabnya.
“Orangtua
bisa membacakan cerita bersumber dari cerita rakyat, dan dari mana saja. Ada
nilai-nilai penting bagi anak, yang bisa disampaikan dalam dongeng, sehingga
mudah dimengerti anak-anak,” ujar Nina.
Mbak Santi
Trisnaningrum, fasilitator Sekolah Sekar, Balikpapan, menjadi pengisi acara
selanjutnya. Menurut Santi, proses belajar anak semestinya memerdekakan anak.
Pendidikan merdeka adalah cara belajar dengan tujuan, belajar dari kenyataan
dan peristiwa, serta belajar tanpa takut menjadi berbeda.
“Belajar
tidak hanya di kelas dan buku, atau guru. Tapi juga dari alam, dari teman
mereka, dan siapa saja. Memerdekaaan proses belajar anak berarti memberi ruang
bagi anak untuk mengenali dan menemukan jati diri mereka,” kata Santi.
Sekolah
Sekar yang berlokasi di Perumahan Poka, ini, baru dijalankan satu semester. Sebelumnya, Sekolah Sekar mengusung nama TK-PAUD Sekar Pelangi. Di Sekolah Sekar, saat ini ada 10 siswa/siswi,
di rentang usia SD dan SMP. Tidak ada kurikulum seperti yang diterapkan di sekolah-sekolah umum. Bahkan
anak-anak di Sekolah Sekar diberi aktivitas menyenangkan seperti memberi makan ikan.
“Kurikulum
kami buat bersama ortu siswa. Kami diskusikan bagaimana mata ujiannya nanti. Anak bebas melakukan riset-riset seturut keinginan mereka, dan nanti memaparkan ke
teman-temannya. Selama enam bulan Sekolah Sekar berjalan, para orang tua siswa senang melihat
perkembangan anaknya, juga senang diajak terlibat dalam proses belajar,” ujar Santi.
Ketua Forum
Kreatif Usaha Sama-sama (Fokus) Balikpapan Abi Ramadan Noor mengatakan, Serutu
memang menjadi program untuk memberi ruang bagi seniman, juga siapa saja yang
bisa menularkan ilmunya. Dari tiga kali Serutu, Abi menyebut ini langkah awal
yang bagus, dan akan diteruskan ke Serutu-serutu selanjutnya.
instagram @lemarisenibalikpapan #jangankapokbergerak
Lemari Seni Balikpapan (Mebel Jawa)- Jalan Markoni Atas 47 Balikpapan
instagram @lemarisenibalikpapan #jangankapokbergerak
Lemari Seni Balikpapan (Mebel Jawa)- Jalan Markoni Atas 47 Balikpapan
BACA JUGA ARTIKEL LAINNYA :
SERUTU VOL 02 - MELUKIS DENGAN AMPAS KOPI DAN DISKUSI
SERUTU VOL 01 - SENI SERU TIAP SABTU DI LEMARI SENI BALIKPAPAN
KELAS MENJAHIT SAMANTHA PROJECT-BARAKATI DI LEMARI SENI BALIKPAPAN
LEMARI SENI BALIKPAPAN, GALERI SENI SKALA MINI DI KOTA INDUSTRI
DARI BALIKPAPAN, ART DAY 1 AWALI LANGKAH WUJUDKAN HARI SENI
AKTIVITAS PERTAMA LEMARI SENI BALIKPAPAN, DISKUSI SOAL NGEBLOG
DARI CREATIVE ART SPACE, FOKUS MENUJU LEMARI SENI BALIKPAPAN
SEMANGART 45 - PAMERAN KELIMA FOKUS BALIKPAPAN
PAMERAN PENJAKES DIAPRESIASI GOL A GONG
SANGGAR ATAP JERAMI KENALKAN PERGERAKAN FOKUS BALIKPAPAN KE KALBAR
SEJENAK MENGOBROL TENTANG GERAKAN SENI FOKUS KOTA BALIKPAPAN
TENTANG FOKUS KOTA BALIKPAPAN
"PSK NYABU" KETIKA SENIMAN BALIKPAPAN MERIAHKAN RAMADHAN
catatan: semua foto dokumentasi Fokus Kota Balikpapan
Comments
Post a Comment