SERUTU VOL 02 - MELUKIS DENGAN AMPAS KOPI DAN DISKUSI KREATIF
Hanya
berselang dua minggu sejak SERUTU (SEni seRU tiap sabTU) volume 01, Serutu Vol 02 diluncurkan, Sabtu 1 Desember 2018. Serutu edisi kedua ini diisi beberapa acara seperti melukis
dengan memakai ampas kopi, dan diskusi-diskusi.
Sejak tahun 2013 lalu, Abi mengawai usaha kopi. Lokasi pertama di Jalan RE Martadinata, Balikpapan. Sejak itu pula, ampas kopi mulai digores-goreskan ke piring. “Ampas kopi kan lama-lama bisa berjamur. Agar dapat bertahan lama, permukaan piring mesti dicat bening sebagai pelapis,” katanya.
BACA JUGA ARTIKEL LAIN :
SERUTU VOL 03 - MENGGAMBAR SKETSA, DONGENG, DAN SEKOLAH YANG MEMERDEKAKAN ANAK
SERUTU, SENI SERU TIAP SABTU DI LEMARI SENI (SERUTU VOL 01)
AKTIVITAS PERTAMA DI LEMARI SENI - DISKUSI SOAL NGEBLOG
LEMARI SENI BALIKPAPAN, GALERI SENI SKALA MINI DI KOTA INDUSTRI
KELAS MENJAHIT SAMANTHA PROJECT-BARAKATI DI LEMARI SENI BALIKPAPAN
DARI BALIKPAPAN, ART DAY 1 AWALI LANGKAH WUJUDKAN HARI SENI
DARI CREATIVE ART SPACE, FOKUS MENUJU LEMARI SENI BALIKPAPAN
SEJENAK MENGOBROL TENTANG GERAKAN SENI FOKUS KOTA BALIKPAPAN
PAMERAN KELIMA FOKUS BALIKPAPAN - SEMANGART 45
PAMERAN PERTAMA FOKUS - SENI RUPA BANGKIT
TENTANG FOKUS KOTA BALIKPAPAN
Abi Ramadan
Noor yang berinisiatif mengisi acara melukis dengan ampas kopi (cete). Ampas-ampas
kopi yang berwarna hitam ini, menggantikan cat-cat lukis yang biasanya digunakan Abi,
pelukis aliran realis tersebut.
Sebagai pengganti
kanvas, Abi memakai piring-piring keramik berwarna putih. Jadilah aneka lukisan, dari burung enggang,
potret-potret wajah, dan lain-lain, tercetak di atas permukaan piring.
Aktivitas ini menarik perhatian para pengunjung, yang mungkin belum pernah melihat secara langsung. "Acara melukis memakai (ampas) kopi ini, bagus. Ke depan, semoga bisa nanti sekalian ada sketsa cat air," kata Erni Yuliawati, salah satu pengunjung.
Apa yang
melatarbelakangi Abi senang melukis memakai ampas kopi? “Saya bergerak di
aktivitas kopi, yang setiap hari tentu ada limbahnya, yakni ampas kopi,” ujar Abi yang
juga pemilik Kopi Sahabat (Kopsah) 1.0, kedai kopi yang berlokasi satu gedung
dengan Lemari Seni Balikpapan.
Dalam benak
Abi, daripada jadi sampah, mendingan ampas kopi dijadikan peralatan untuk melukis.
“Hanya perlu kuas lukis saja, dan piring sebagai kanvasnya. Tekniknya sama dengan
teknik menggambar pakai cat air. Yang bikin sulit hanya karena tekstur ampas
kopi ini, kan, kasar,” kata Abi.
Sejak tahun 2013 lalu, Abi mengawai usaha kopi. Lokasi pertama di Jalan RE Martadinata, Balikpapan. Sejak itu pula, ampas kopi mulai digores-goreskan ke piring. “Ampas kopi kan lama-lama bisa berjamur. Agar dapat bertahan lama, permukaan piring mesti dicat bening sebagai pelapis,” katanya.
Serutu juga diisi diskusi budaya dengan format santai, bersama beberapa kawan dari Sanggar Atap Jerami,
Balikpapan. Semakin malam, diskusi semakin seru. Sanggar seni ini juga hadir pada Serutu Volume 01 lalu. Diskusi membahas
seputar budaya, salah satu topiknya tentang susahnya seniman di kota ini
mendapat tempat untuk tampil. Akhirnya, disiasati dengan cara bergerak secara
mandiri.
Stand Up
Comedy Balikpapan juga tak ketinggalan berpartisipasi. Gamayel, komika asal
Balikpapan yang sudah menasional ini, berbagi cerita. Apa pengalaman-pengalaman
mereka, dan kegelisahan-kegelisahan mereka.
“Mungkin,
asyik jika suatu saat, kita bikin acara, dan kita iseng sejenak bertukar
aktivitas,” kata Abi, yang juga Ketua Forum Kreatif Usaha Sama-sama (Fokus)
Kota Balikpapan. “Wah, kayaknya itu keren,” kata Gamayel, komika yang juga
polisi ini.
Kalau itu
terealisir, sepertinya bakalan jadi acara yang seru, dan mungkin yang pertama
kali diselenggarakan di Kota Balikpapan. Apalagi jika yang lain nimbrung. Bisa “pecah”
suasana penonton yang tak bisa menahan tawa.
Sama seperti
semangat yang diletupkan saat Serutu edisi perdana, Serutu edisi kedua juga
sebagai wadah perjumpaan antarpengkarya seni. Bersilaturahmi, bergaul, tukar
cerita, dan mengumpulkan ide-ide segar, demi semakin menyentuhkan cita rasa seni ke masyarakat Balikpapan, dan sekitarnya.
Atha Nalurita,
Koordinator Tim Kurasi Lemari Seni Balikpapan mengatakan, Serutu menjadi hal baru
yang mampu mewadahi rasa haus publik akan seni dan budaya, dan yang terkait dua
aspek tersebut. Karena itu Serutu dikonsep sebagai program yang harus terus
ada, setiap Sabtu. Rentang waktu Serutu Volume 01 dan Volume 02, adalah dua
pekan. Bukan tidak mungkin, antar-Serutu selanjutnya hanya terentang seminggu.
“Semoga ini
bisa semakin mengundang banyak seniman untuk tampil. Dan membuka mata publik bahwa
di Balikpapan banyak seniman, yang bisa memberi warna baru dalam ranah seni
untuk kotanya,” ujar Atha, yang juga pemilik Samantha Project ini.
#jangankapokbergerak #tanpajaraktanpasekat
@lemarisenibalikpapan
Lemari Seni Balikpapan - Jalan Markoni Atas 47, Balikpapan
@lemarisenibalikpapan
Lemari Seni Balikpapan - Jalan Markoni Atas 47, Balikpapan
BACA JUGA ARTIKEL LAIN :
SERUTU VOL 03 - MENGGAMBAR SKETSA, DONGENG, DAN SEKOLAH YANG MEMERDEKAKAN ANAK
SERUTU, SENI SERU TIAP SABTU DI LEMARI SENI (SERUTU VOL 01)
AKTIVITAS PERTAMA DI LEMARI SENI - DISKUSI SOAL NGEBLOG
LEMARI SENI BALIKPAPAN, GALERI SENI SKALA MINI DI KOTA INDUSTRI
KELAS MENJAHIT SAMANTHA PROJECT-BARAKATI DI LEMARI SENI BALIKPAPAN
DARI BALIKPAPAN, ART DAY 1 AWALI LANGKAH WUJUDKAN HARI SENI
DARI CREATIVE ART SPACE, FOKUS MENUJU LEMARI SENI BALIKPAPAN
SEJENAK MENGOBROL TENTANG GERAKAN SENI FOKUS KOTA BALIKPAPAN
PAMERAN KELIMA FOKUS BALIKPAPAN - SEMANGART 45
PAMERAN PERTAMA FOKUS - SENI RUPA BANGKIT
TENTANG FOKUS KOTA BALIKPAPAN
Comments
Post a Comment