DARI BALIKPAPAN, ART DAY 1 AWALI LANGKAH WUJUDKAN HARI SENI

Tidak perlu waktu lama, event “ART DAY 1” segera digelar sehari setelah Lemari Seni Balikpapan dibuka. Selama dua hari, 14-15 Oktober 2018, sejumlah seniman Balikpapan, dibantu kawan-kawan dari Samarinda, menghelat beberapa kegiatan.

Keinginan menyelenggarakan ART DAY 1 beranjak dari gagasan mewujudkan satu hari, tepatnya satu tanggal dalam setahun sebagai selebrasi untuk insan seni di Balikpapan. Bahkan, bisa juga itu skalanya diperluas menjadi event se-Kaltim.

“Sewaktu kami melontarkan gagasan Art Day ini, kawan-kawan dari Balikpapan, juga Samarinda langsung merespons. Maka, kami garap bareng,” ucap Abi Ramadan Noor, Ketua Forum Kreatif Usaha Sama-sama (Fokus) Balikpapan.

ART DAY 1 diselenggarakan dalam rangkaian acara pembukaan Lemari Seni Balikpapan, ruang bagi seniman dan pelaku seni kreatif (13 Oktober 2018). Ini acara yang bisa dinikmati semua dan tak berorientasi keuntungan.

“Tidak ada sekat dalam bergerak di ranah seni. Kawan-kawan Samarinda, seperti dari graffiti dan hiphop, juga turun membantu. ART DAY bisa jadi garapan bersama antarseniman, sehingga kami yakin bisa menggelar Art Day kedua, tahun depan,” ujar Abi.


Selama dua hari ART DAY, grafiti performance ditunjukkan oleh kawan-kawan dari @wargasekitar.hood, @real_sena, @fullvibes, @dna.ngck, @coldkids, dan @senjapasirbesi. Mereka menuangkan ekspresi di tembok luar bangunan. 

Beberapa artis (pembuat) tato dari @balikpapantattoo_lovers, @rebeltattoo82, dan @freedom_inked, juga berpartisipasi. Tak ketinggalan live lettering oleh @tikamata. Semakin meriah lagi dengan diskusi seputar seni, kuliner pancake, dan perform beberapa musisi lokal antara lain dari @samarendah. 

Sejak terbentuk tahun 2016, Fokus Balikpapan terus mencoba menyatukan seniman lintas genre. Bukan hal mudah. Namun, Fokus Balikpapan sudah menggelar banyak agenda, juga berkolaborasi seni dengan banyak seniman, dan komunitas seni-budaya. Bahkan, belum sepekan membuka Lemari Seni Balikpapan, sudah langsung disambung dengan ART DAY (lihat ig: @lemarisenibalikpapan).

Balikpapan telanjur dicap sebagai kota industri dan jasa. Dengan kata lain, semakin banyak tantangan bagi seniman tatkala mengenalkan seni, juga budaya. Belum lagi tiadanya kampus seni. Garis besarnya, apresiasi seni belum terbentuk.

Dalam diskusi seputar seni yang berlangsung santai, dihadirkan beberapa musisi, antara lain Izul (damang stone), pak Bonny, Dogi, dan seniman grafiti seperti Rajab dan Sena. Dogi menyebut, kalau seniman berbicara soal kendala, itu tak akan ada habisnya. "Yang penting adalah action," kata Dogi, musisi hiphop asal Samarinda, yang malam itu sekaligus meluncurkan album perdananya, "Proses !".

Sena menyebut seniman bertanding melalui karya, dengan mengerahkan skill. Dia mengibaratkan seniman-seniman sebagai sepasang kaki. Ketika kaki kanan melangkah, kaki kiri akan mengimbangi, dan melangkah di depan kaki kanan. Demikian berulang. "Kaki kiri itu ibaratnya kita, sedangkan kaki kanan, temenmu. Dua kaki harus jalan bareng, seperti orang berjalan. Maju, tapi enggak saling bertabrakan. Maju bareng," ucap Sena. 

Sementara, Pak Bonny, memberi pesan agar seniman-seniman muda jangan mudah patah semangat. "Kawan-kawan mesti telaten. Enggak perlu khawatir kalau karya kita memang benar-benar berkualitas. Tinggal bagaimana strategi dan cara kita mengenalkan,” kata musisi yang menggeluti juga pekerjaan seputar dekorasi ini.


Lebih jauh disampaikan Abi, melalui Lemari Seni Balikpapan--yang menjadi etalase seni-- akan diberi banyak ruang dan kesempatan bagi seni dan budaya untuk tumbuh dan berkembang. Itu sudah diawali Fokus Balikpapan, dengan gerakan seninya di Creative Art Space yang merupakan “embrio” Lemari Seni Balikpapan.

Di Lemari Seni Balikpapan--yang berbagi ruang dengan Mebel Jawa--ini, masyarakat dan penikmat seni bisa menikmati puluhan karya seperti lukisan, instalasi, dan kreasi fashion. Lagu-lagu dari musisi lokal juga semakin menghidupkan tempat ini. Bahkan tersedia pula puluhan buku, cerpen, novel yang bisa dibaca. Diskusi-diskusi kreatif, tentu saja, akan menjadi imbas dari itu semua. 


Seniman grafiti, Rajab, mengutarakan, Balikpapan punya potensi seni. Terbuka kemungkinan apa yang dilakukan seniman di Balikpapan, akan diapresiasi seniman daerah lain, seperti Samarinda. Di ART DAY pertama ini, beberapa kawannya di Samarinda mau diajak ke Balikpapan.

Novan, musisi yang juga pendiri Sanggar Atap Jerami, Balikpapan, memberi support penuh. Satu catatannya hanya waktu persiapan yang mepet. “Namun sebagai permulaan mengawali, ART DAY sudah mengena tujuannya. Sangat mungkin kawan-kawan menghelat ART DAY edisi selanjutnya, dan semakin banyak yang berpartisipasi,” kata Novan.

@lemarisenibalikpapan
@fokuskotabalikpapan

Lemari Seni Balikpapan
Kopsah.1.0/Mebel JAWA
Jalan Markoni Atas 47 Balikpapan, Kaltim
#jangankapokbergerak


Comments