SANGGAR ATAP JERAMI KENALKAN PERGERAKAN SENI FOKUS BALIKPAPAN KE KALBAR

Seni akan hidup jika dihidupkan oleh mereka yang mencintai dan peduli. Bergerak bersama, tentu lebih menyenangkan, daripada sendirian. Pergerakan seni yang dilakukan Forum Kreatif Usaha Sama-sama (FOKUS) Kota Balikpapan, memerlukan itu.

Kabar gembira pun disampaikan Sanggar Atap Jerami (AJ) Balikpapan yang awal Oktober lalu “berkelana” jauh sampai Kota Pontianak, Kalimantan Barat, untuk menghadiri Temu Karya Seniman Kalimantan. Tak hanya membawa “nada demi nada” dan bikin bangga Kaltim, Sanggar AJ juga mengenalkan FOKUS Kota Balikpapan, saat talkshow di acara Voice of Borneo on Stage, di Canopy Center.

Sanggar Atap Jerami menuliskan sekilas pengalaman dan ceritanya itu di sini. Mereka menuangkan keresehannya tentang bagaimana rasanya berkarya tanpa dukungan (minim dukungan), tetapi harus tetap bertahan. Keresahan itu pula yang di sisi lain, kemudian memunculkan Fokus Kota Balikpapan. Sanggar Atap Jerami tergabung juga dalam forum ini.

Novan dan Eko, anggota Sanggar AJ menyebut FOKUS memiliki semangat menyala, terwujud dalam kegiatan-kegiatan seni budaya. Mimpi-mimpi untuk terus berkarya itu, juga terus melingkupi Sanggar AJ dan para pengkarya seni yang tergabung dalam FOKUS Kota Balikpapan.

Banyak sekali rintangan, yang dilewati, begitu kata Novan, untuk menggambarkan bagaimana dia dan kawan-kawan berkiprah di Balikpapan. Salah satunya lokasi untuk menghelat acara. Gedung Kesenian Balikpapan, memang ada dan bisa disewa, tapi kawan-kawan sulit menjangkaunya karena keterbatasan finansial.

FOKUS yang lahir sejak 2016 lalu, ternyata bisa menjadi “rumah” bagi para pengkarya seni. Rumah yang menggelar sekian banyak agenda seni dan budaya. Mencoba terus memberi banyak ruang juga bagi pelajar dan generasi muda untuk mengenal senibudaya, juga pelakunya.

“Gedung kontrakan” yang kurang layak—kala berlokasi di Kampung Timur Balikpapan tak menghalangi FOKUS untuk menerima siapa saja yang datang. Sekarang, Fokus memang sudah punya lokasi (gedung) yang baru, tapi masih berstatus “nebeng”. Namun mencapai tahap ini pun, sejatinya juga bukan hal yang mudah. Tidak terjadi secara instan. 

Ketua FOKUS Abi Ramadan Noor menyebut, hal terpenting adalah proses. Mereka yang berkecimpung dalam ranah seni budaya, dan memutuskan konsisten, selalu menghadapi benturan-benturan dan kendala. Dari anggaran yang terbatas hingga apreasi publik belum menggembirakan. "Kami di Fokus pun, juga bergerak secara swadaya, mandiri," kata Abi.

Abi mengutarakan lebih lanjut, pergerakan seni yang dilakukan FOKUS, mungkin tidak populer karena bukan berorientasi ke uang. Ini lebih pada tanggung jawab sosial sebagai pengkarya seni untuk memberi ‘warna’ seni. "Sekian tahun lagi, tongkat estafet seni yang kami pegang, akan ada ditangan adik-adik kami,” kata Abi.

Abi tahu persis perjuangan Sanggar Atap Jerami merintis dan menghidupkan seni budaya. "Meski minim dukungan, bukan hambatan. Terbukti mereka bisa bergerak sampai Pontianak. Apa yang mereka lakukan, benar-benar menginspirasi,” papar Abi.


BACA JUGA ARTIKEL-ARTIKEL TERKAIT

SERUTU VOL 03 - MENGGAMBAR SKETSA, DONGENG, DAN SEKOLAH YANG MEMERDEKAKAN ANAK
SERUTU VOL 01 - SENI SERU TIAP SABTU DI LEMARI SENI BALIKPAPAN
NYALA KARYA SENIMAN BALIKPAPAN
DARI BALIKPAPAN, ART DAY 1 AWALI WUJUDKAN HARI SENI
LEMARI SENI BALIKPAPAN GALERI SENI SKALA MINI DI KOTA INDUSTRI
KELAS MENJAHIT SAMANTHA PROJECT-BARAKATI DI LEMARI SENI BALIKPAPAN
DARI CREATIVE ART SPACE FOKUS MENUJU LEMARI SENI BALIKPAPAN
AKTIVITAS PERTAMA LEMARI SENI BALIKPAPAN - DISKUSI SOAL NGEBLOG
FOKUS BALIKPAPAN DUKUNG PERGERAKAN LITERASI RED RIDING BOOK
CREATIVE ART SPACE - GEDUNG KESENIAN SWASTA PEMANTIK PERGERAKAN SENI BALIKPAPAN
SEJENAK MENGOBROL TENTANG GERAKAN SENI FOKUS KOTA BALIKPAPAN
SEMANGART 45 PAMERAN KELIMA FOKUS BALIKPAPAN
PAMERAN KEEMPAT FOKUS PENJAKES MEWARNAI BALIKPAPAN
PAMERAN KETIGA FOKUS BALIKPAPAN MATHILDA FEST
PAMERAN KEDUA FOKUS POJOK SENI DAN USAHA KREATIF
PAMERAN PERTAMA FOKUS SENI RUPA BANGKIT

Foto-foto Dokumentasi Sanggar Atap Jerami

Comments